Senin, 09 Juni 2025

Bisikan Angin Kota




Kota ini dulu tak pernah diam.

Setiap sudutnya pernah menyimpan tawa kita, langkah kita, bahkan diam-diam kita yang saling menatap saat tak ada yang perlu dikatakan.

Kini, kota yang sama jadi sunyi bukan main.

Trotoar yang dulu kita pijak berdua kini jadi terlalu luas untukku sendiri.

Lampu jalan masih menyala seperti biasa, tapi cahaya itu tak lagi memantulkan bayangan kita berdua.

Aku berjalan melewati kafe tempat kita biasa duduk lama, membahas hal-hal kecil seakan dunia ini hanya milik dua orang yang sedang jatuh cinta.

Ternyata, dunia tetap berputar bahkan setelah kamu berhenti menoleh.

Di jendela toko buku, aku melihat pantulan wajahku, bukan sebagai seseorang yang ditinggalkan, tapi seseorang yang masih berharap dilihat dari kejauhan.


Kota ini belum lupa

Tapi kamu sudah.


Dan aku... Masih belajar berjalan tanpa mencarimu di setiap cahaya lampu kota yang sendu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ini Bukan Puisi

(Tulisan ini dilahirkan olehku dan temanku Ongku) Aku bukan penyair , hanya perasa yang mencoba bersuara . Aku tak sedang menulis puisi , ak...