Sabtu, 14 Juni 2025

Masih Kutunggu




Aku mencoba menyusulmu dalam diam, menelusuri jejak yang kau tinggalkan tanpa petunjuk arah. 

Tapi langkahku selalu terpeleset oleh bayanganmu yang tak mau diam. 

Aku terus memanggilmu, meski tahu suaramu sudah lama tak lagi tinggal di sini.

Aku masih menyiapkan tempat dudukmu di sisi ranjang, padahal sudah lama tak ada pintu yang diketuk. 

Kupikir, jika aku cukup sabar, waktu akan berbaik hati memutar arah, mengembalikanmu ke beranda kenangan kita.

Tapi rupanya aku terlalu pandai berharap.

Sebab yang kau beri hanyalah punggung, bukan peluk.

Yang kau tinggal hanyalah senyap, bukan pesan.

Kupeluk bayanganmu malam ini, seperti biasa.

Dingin, tapi tetap kuanggap hangat.

Sakit, tapi tetap kuanggap sembuh.

Kau bilang aku harus belajar melepas.

Tapi siapa yang mengajariku cara tak mencintaimu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ini Bukan Puisi

(Tulisan ini dilahirkan olehku dan temanku Ongku) Aku bukan penyair , hanya perasa yang mencoba bersuara . Aku tak sedang menulis puisi , ak...