Rabu, 18 Juni 2025

Sebuah Rencana Pengkhianatan




Orang-orang bilang waktunya untuk melanjutkan.

Melangkah ke depan.

Menata lagi yang berserak.

Tapi bagaimana bisa, kalau setiap langkah terasa seperti menginjak jejakmu yang masih hangat?


Aku takut.

Bukan karena aku lemah, tapi karena aku terlalu tahu rasanya kehilangan..


Dan melanjutkan hidup tanpamu, seolah menyetujui dunia yang tak lagi ada kamu di dalamnya.

Itu… rasanya sangat jahat.


Dan aku masih terpaku di sini.

Menjaga tempat kosong di sampingku seakan kamu hanya sedang pergi sebentar.

Menahan senyum agar tidak terlalu lebar, karena aku tahu kau tidak bisa ikut tertawa.

Dan setiap kali mereka bertanya kenapa aku belum jatuh cinta lagi, aku selalu ingin menjawab karena aku belum selesai mencintaimu.


Bukan aku tidak ingin bahagia.

Aku hanya belum menemukan cara untuk bahagia…

Tanpa mengkhianati kenangan kita.

Dan sungguh, itu tidak adil.

Untukku. Untukmu.


Untuk cinta kita yang tak pernah sempat selesai.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ini Bukan Puisi

(Tulisan ini dilahirkan olehku dan temanku Ongku) Aku bukan penyair , hanya perasa yang mencoba bersuara . Aku tak sedang menulis puisi , ak...