Kepakan sayapmu terdengar lirih, seperti angin yang tak sempat kuabadikan dalam genggam.
Kau terbang begitu ringan.
Meninggalkan jejak yang tak bisa kupeluk selain dengan ingatan.
Langit tak memberi aba-aba.
Hanya senyap, lalu kehilangan sinarnya.
Kau menjauh dengan tenang, seolah dunia ini tak lagi menyakitimu.
Sementara aku tertinggal, dalam riuh sunyi yang tak tahu harus bagaimana aku menghadapinya tanpamu.
Andai kupunya sayap serupa, aku akan menyusulmu.
Bukan untuk menuntut pulang, tapi untuk mengatakan sebuah kalimat.
"Terbangmu begitu indah, tapi rinduku masih tertambat di tanah."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar