Di ruang sunyi yang tak bertembok.
Aku duduk mematung di kursi penghakiman.
Tak ada palu, tak ada hakim.
Hanya suara-suara dari dalam dada yang berbisik, seperti kutukan tak berkesudahan.
Aku seorang terdakwa.
Yang membunuh diriku sendiri.
Korban sekaligus pelaku tindak kriminal, yang tak pernah tercatat dalam undang-undang manapun.
Sekali lagi, disini tak ada saksi.
Hanya cermin yang terus memantulkan wajah penuh luka, yang kuakui milikku sendiri.
Tubuh ini jadi tempat peristiwa yang tak pernah selesai disesali.
Aku bukan lagi seseorang yang ingin diselamatkan.
Aku hanya ingin dimengerti, bahwa terkadang manusia tidak jatuh terpeleset.
Tapi melompat, dengan sengaja...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar