Sabtu, 21 Juni 2025

Neraka yang Kuciptakan Sendiri




Pernah aku hidup di dalam bara, yang kubakar dengan kedua tanganku sendiri.


Yang setiap hembusan napasnya terasa seperti kabut panas, melepuh dengan perlahan.

Tapi tak pernah membuatku mati sepenuhnya.


Dinding-dindingnya terbuat dari kenangan, yang mengulang luka seperti kaset sudah usang.

Tak pernah benar-benar berhenti.


Ada suara dalam diriku yang berteriak terus menyalahkan, seperti lolongan malam yang tak mempunyai akhirnya.

Dan aku duduk di tengahnya, menghitung dosa yang bahkan tak sempat kumengerti, menggenggam rindu yang tak bisa ditebus.


Mereka bilang neraka selalu ada di akhir hidup.

Tapi aku tahu, kadang neraka hanya tempat paling sunyi, yang dihuni oleh kita dan penyesalan yang tak sempat disampaikan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ini Bukan Puisi

(Tulisan ini dilahirkan olehku dan temanku Ongku) Aku bukan penyair , hanya perasa yang mencoba bersuara . Aku tak sedang menulis puisi , ak...