Sabtu, 21 Juni 2025

Pelukan Sang Penguasa




Kau telah berlayar, meninggalkan dermaga yang tak sempat kupeluk terakhir kali.


Kini kau bernaung di balik tirai langit.

Di pelukan sang Penguasa abadi yang tak pernah mengizinkan siapapun kembali.


Namamu masih bergema di sela detak, seperti gema langkah yang tak pernah sampai ke depan pintu.

Aku masih mengirimmu kabar dalam bentuk doa, yang kuselipkan di antara kelopak waktu yang gugur satu-satu.


Kau jadi nyala yang tak bisa kupadamkan, meski tubuhmu telah menyatu menjadi bahasa bumi.


Dan aku, adalah jiwa yang masih berdiri di perbatasan.

Memanggilmu tanpa suara. 

Mengharapkan satu kedipan dari langit yang mengatakan bahwa rinduku telah diterima.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ini Bukan Puisi

(Tulisan ini dilahirkan olehku dan temanku Ongku) Aku bukan penyair , hanya perasa yang mencoba bersuara . Aku tak sedang menulis puisi , ak...