Katanya waktu akan menyembuhkan, tapi setiap hari justru semakin membuatmu nyata.
Jadi aku harus menunggu sampai berapa lama lagi?
Aku berusaha sibuk, berusaha tidak menyebut namamu, berusaha melupakanmu bahkan dari hal-hal kecil.
Tapi siapa yang bisa melupakan detak jantungnya sendiri?
Kamu sudah menyatu terlalu dalam.
Bukan di pikiran, tapi di dalam nafas.
Dan aku masih menyebut namamu.
Dalam diam
Dalam malam
Dalam luka yang tidak sembuh, karena tidak pernah benar-benar pergi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar