Sabtu, 14 Juni 2025

Waktu Untuk Sembuh




Katanya waktu akan menyembuhkan, tapi setiap hari justru semakin membuatmu nyata.

Jadi aku harus menunggu sampai berapa lama lagi?

Aku berusaha sibuk, berusaha tidak menyebut namamu, berusaha melupakanmu bahkan dari hal-hal kecil.

Tapi siapa yang bisa melupakan detak jantungnya sendiri?

Kamu sudah menyatu terlalu dalam.

Bukan di pikiran, tapi di dalam nafas.

Dan aku masih menyebut namamu.

Dalam diam

Dalam malam

Dalam luka yang tidak sembuh, karena tidak pernah benar-benar pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ini Bukan Puisi

(Tulisan ini dilahirkan olehku dan temanku Ongku) Aku bukan penyair , hanya perasa yang mencoba bersuara . Aku tak sedang menulis puisi , ak...